Halo...
Malam ini hanya ingin kamu tahu, bahwa beberapa hari ini aku kurang baik-baik, bukan cengeng atau ingin mengadu ke siapa-siapa, tapi hanya ingin kamu tahu, sekadar di tahu, bahwa sakit lebih menyakitkan ketika sepi ikut andil.
Bukan supaya kamu ikut sedih, hanya saja aku ingin kamu tahu kabarku, seperti aku yang diam-diam selalu mencari tahu kabarmu.
Perihal rasa, tak usah memberatkanmu, sebab tidak pernah sekalipun aku meminta rasamu haruslah lebih besar dari apa yang ku emban saat ini. Soal tanggung jawab, kamu tak wajib mempertanggungjawabkan apa yang tengah dan telah aku lalui.
Setiap hari-hari mengingatmu mungkin adalah perjalanan menujuku melupakanmu, jangan iba atau merasa kasihan, sebab perasaan bukanlah hal yang harus kamu balas dengan rasa seperti itu.
Bahkan hari-haru yang kita lalui, sudah banyak memudar di ingatanku, aku hanya mengingat tentang kamu yang memilih berjalan tanpa mengajakku ikut serta. "Hari itu benar-benar tiba akhirnya", itu yang terbersit di kepalaku yang minimalis akan kenangan.
Kamu jangan tertekan, aku tidak pernah ingin membuatmu merasa terhakimi, sebab pengadilan sama sekali bukan bidangku. Kamu jangan merasa berat hati, sebab ku pikir hanya langkah kaki temanku yang benar-benar berat karna obesitas.
(Tolong jangan minta aku sebut nama)
Hari ini, orang yang akan melihat beberapa paragraf pun berpikir, bahwa aku tengah tenggelam pada perasaan terhadap mantan.
Jangan cepat menyimpulkan sesuatu yang sama sekali tidak kamu tanyakan langsung ke orangnya.
Sebab mantan-mantan yang pergi adalah orang yang pantas mendapat caci maki bahkan 1000 tahun lagi, orang-orang yang di beri kepala tapi di gunakan di bokong, dan orang-orang yang di beri hati tapi di jaminkan di bank sampah. Mungkin bunganya di sebut bunga tai manu.
Whatever...
Sekali lagi aku juga bukan kenangan yang baik atau sosok yang baik untuk di kenang, saya pun punya berjuta ego, dan punya segudang keras kepala, cengeng dan pasti selalu marah pada hal-hal yang menurutku kurang wajar. Dan pendendam.
Saya juga bagian dari orang-orang terburuk, tapi selalu berhati-hati agar tidak dengan mudah atau tak di sengaja merusak kebahagiaan-kebahagiaan besar pun kecil milik siapa-siapa.
Eh, baru saja, telponku berdering, mungkin tersentuh tombolnya ketika bapak berbalik badan dalam lelap, tapi tetap ku angkat, padahal tahu betul, jam tidur bapakku setelah shalat isya dan makan malam.
Ku angkat dengan rengekan, dan berkata "pak sakitka pak, sendirika, sakitka bapak"
Seperti itulah sifat cengeng yang menyebalkan yang tak pernah enggan ku hilangkan dari karakter yang ku jalani.
Maaf jadi berceceran kemana-mana, jadi melow kayak meong. Kamu tahu apa yang paling menyakitkan dari kesendirian? Adalah mmembeli obat di apotek untuk diri sendiri, menyelimuti diri sendiri, dan membuat tenang diri sendiri itu yang paling berat.
Mengobati yang lain, tapi terjadi pula virus lainnya. Sebagai penggugur dosaku yang sudah benar-benar menggunung. Entah kenapa manusia, eh bukan, saya sendiri, paham betul tentang dosa tapi sering saja selalu mengulangi. Remedial laknat.
Tertidur setelah waktu isya ku pikir akan membuatku lebih nyenyak, tapi isi kepala yang seolah terisi banyak benda antik, dan hidung yang di penuhi busa hingga membuatku sulit mengudarakan oksigen di dadaku, justru membuatku terbangun dengan rasa yang menyakitkan, sebab tak ada siapa pun di sampingku.
Sudah dulu, ingin mencoba kembali tertidur, agar terkumpul tenaga untukku tetap bisa mengisi absen kehadiran di kantor tempatku sering ngedumel.
Good night kata orang romantisnya.....
Keren
BalasHapusKamu adalah bagian dari kata keren itu sendiri, sebab kamu senang membaca,
Hapus