Ku pikir semua berjalan mulus-mulus saja pada umumnya orang-orang. Tapi ternyata salah, kita hidup memang punya jalan masing-masing. Beberapakali ku intip kehidupan mantan orang yang dulu sering ku sebut namanya dalam doa, dia jauh justru lebih bahagia. Bukan berarti aku kurang bahagia dan membandingkan hidupku dengannya. Tapi sesekali terpikir kebahagiaan kita memang hanya sampai sebegitu saja, tidak akan melangkah maju. Memang beberapa orang tercipta hanya untuk lalu lalang, tidak untuk menetap, tidak untuk tinggal di hidup kita. Ku lanjutkan ibadahku bersama suami yang baru saja ku kenal meski sudah lama ku tahu dia ada di muka bumi. Suami yang benar-benar membuatku banyak belajar bahwa ternyata di muka bumi yang ku pijaki ini ada sosok seperti dia. Benar-benar ku buka dari halaman pertama untuk bisa tahu apa isi buku tersebut. Tidak terhitung sakit, bahagia dan kecewa yang sebenarnya semua orang pun lalui. Tapi benar-benar banyak yang tidak bisa ku mengerti tapi tetap harus ku terima dengan hati semesta, karna lapang saja tidak cukup bagiku. Terlepas dari proses saling mengenal, saya bersyukur bisa di cintai-mencintai dan mendapat orang tua baru, yaitu mertua saya yang sangat baik dan menyayangi saya. Beberapa bulan berjalan tidak dengan mudah. Dengan melakukan aktivitas perkuliahan saya pun sambil mengejar gelar ibu. Sungguh hal yang tidak mudah, jangan ditanya prosesnya, jangan ditanya seberapa banyak air mata yang tumpah. Sudah tidak terkirakan lagi bahkan untuk memenuhi danau pun sudah lebih. Bukan berlenihan, tapi memang kenyataan itu saya dan suami rasakan. Tiap bersujud ku serang Allah SWT dengan doa yang bertubi-tubi. Tidak sampai disitu saja, dalam tiap nafas pun tidak ada lagi keinginan selain meminta yang satu itu. Benar-benar tekun yah kita manusia ketika punya ingin terhadap Allah SWT.
Beberapa bulan berlalu, hanya bisa kecewa dan berduka tiap datang bulan yang tak kunjung usai. Sampai keras kepalanya untuk tidak menganggarkan pembalut di tiap awal bulan tanggal gajian. Dan ternyata harapan, perjuangan dan cita itu terjawab di waktu yang tidak kita duga kapan terjadi. Hidup memang misteri, apa yang kita minta, belum tentu harus di acc saat itu juga kan. Terserah Maunya Allah. Sang pemilik kehendak yah Allah SWT. Manusia dengan banyak ingin. Kurasa kurang baik apalagi Tuhan kepada saya, ketika terdzolimi justru pada saat itu pula doa-doa kita sampai. Dan kembali menjadi benang yang berdetak pertama kali. Masyaallah tabarakallah....
Tiap terbangun dari lelapnya tidur ku usap perut yang kini tiap hari makin membuncit. Baru kali ini merasakan bahagia karna kegendutan. Baru kali ini bisa makan sepuasnya tanpa pikir diet. Berbagi nafas di rongga yang sama adalah pengalaman terbaik. Meski banyak engapnya, tapi tetap bahagia punya seseorang yang selalu mememani kesana kemari.
Di tengah proses menyelesaikan studi, dengan nafas yang terengah-engah utun tetap kuat menemani. Perjalanan kampus yang terik dan lumayan jauh, kita bersama-sama naik ojek online, mondar mandir, sana sini, yang tidak jarang menginjak jalan yang bolong-bolong. Menaiki tangga hingga lantai 5 beberapa kali, meskipun lelah tapi rasanya senang, ada yang menemani, sungguh sepi tak lagi hidup di kepalaku.
Hari ini, sebelum beberapa hari memasuki bulan suci ramadhan, ibu-ibu di kantor mengajak jalan-jalan dan makan-makan, sangat menyenangkan rasanya jika bisa ikut bergabung, tapi... banyak hal ketika berbadan dua seperti ini yang harus di jaga, ku urungkan inginku untuk tidak egois memilih kesenangan sementara, mungkin ini adalah proses bagi saya untuk menjadi orang tua. Yaitu untuk tidak memaksakan kehendak apalagi hal ini terkait keselamatan anakku. Meskipun dalam hati sangat ingin turut serta. Semoga segala ingin yang tidak mengutaman utun bisa mama redam yah nak.
Di perjalanan sekarang ini, saya hanya selalu berharap dan berdoa. Semoga saat ini menjadi kosa kata kesukaanku.
Semoga semua rasa lelah ini menjadikanmu anak yang sholeh atau sholehah. Semoga hidupmu penuh berkah dan bermanfaat bagi semua orang, Semoga kamu selalu baik-baik saja di tengah hidup yang tidak akan selalu baik-baik saja. Semoga uma baba bisa menemani setiap langkahmu nak terlahir dan menapaki hidup di dunia. Semoga, semoga, semoga yang tidak akan ada habisnya untuk kamu si calon kebanggaan kami.
Lav yu utun, dari uma yang saat ini masih berbagi nafas dan makan dengan satu raga bersamamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar