Hari ini, ku pandangi potret yang samar-samar termakan usia. Ia adalah bagian dari hari ini dan hari-hari bahagia lainnya. Kamu tahu? Menjadi anak kecil adalah sebuah kesenangan... Iya tak pernah mengeluhkan masa yang sulit, dia menangis ketika lapar dan ketika keinginan kecilnya enggan terpenuhi. Ketika kecil kita hanya berangan-angan untuk tetap bahagia, tanpa tahu jalan yang akan kita hadapi amat sangat menguras jiwa, pertahanan, energi dan air mata. Menjadi balita membuat kita tertawa dan bahagia dengan cara yang sederhana. Yang kita butuhkan untuk bisa tumbuh adalah cukup dengan kasih sayang orang tua. Tidak butuh perhatian orang lain yang memang bukan bagian dari keluarga kita. Menjadi anak kecil membuat kita marah akan hal yang sepele. Ketika masih belia, kita menangis tersedu-sedu ketika mainan kita di rampas anak lainnya, kita menjadi cemburu ketika ibu lebih dulu memeluk kakak di banding adik. Menjadi anak kecil, balita ataupun belia adalah bagian dari rasa yang sepele tapi sangat mengasikkan. Kita tak perlu memikirkan bagaimana beratnya mencari nafkah, bagaimana sedihnya ketika seorang diri melalui masa sulit di perantauan, bagaimana sedihnya ketika di kecewakan orang lain. Bagaimana menyakitkannya di khianati orang lain, bagaimana pedihnya ketika rasa tak kunjung mendapat balasan. Bagaimana sedihnya makan seorang diri. Bagaimana sakitnya menjalani kesulitan sendiri. Nyatanya, semakin dewasa kita semakin melalui banyak kesedihan. Pada akhirnya semakin dewasa kita lupa kebahagiaan-kebagiaan kecil terlupakan. Semakin tua bukannya semakin dewasa. Malah makin sering pegal-pegal. Semakin berumur bukannya semakin terbiasa malah semakin manja. Ku pikir semakin itu adalah jalan menuju ke hal yang lebih bijaksana. Tapi beberapa orang dan waktu yang iya miliki adalah membuatnya makin lupa banyak. Lupa bersyukur, lupa berusaha, lupa Tuhan, Lupa ajal, lupa orang tua, lupa shalat parahnya. Semoga yang menulis ini pun selalu di beri ingatan untuk tidak lupa. 🙃
Hari ini ku lalui hari dengan rasa takut dan cemas, karna adanya angin kencang. Semoga besok ada pelangi dan senja, semoga hujannya ramah meskipun kendaraan bermotor pada kotor. Semoga esok hari mood kerjaku semakin meningkat dan makin bertanggung jawab. Doa untuk semua yang membacanya juga. 🙏🏽
Kembali ke masa balita, adalah khayalan gila yang inginku terjadi di hidupku, mungkin adalah salah satu kurangnya rasa syukur. Meski dalam sujud berucap syukur tapi begitu sulit di realisasikan. Mungkin kalian juga kadang seperti ini. Entah kenapa yah? Kebahagiaan yang lalu-lalu selalu kita lupakan ketika ada sesuatu yang membuat kita kecewa. Kita lupa jalan kebahagian yaitu melalui lorong sedih dahulu, berjalan dengan di topang rasa sabar, bertenaga doa. Kita lupa bahwa proses untuk ada di tahap tersebut tidak menetap. Benar kata semua bibir-bibit pujangga. Kehidupan itu adalah rota, ada poros dan berputar, tidak dalam keadaan monoton. Iya bergerak ke atas ke bawah, silih berganti untuk sampai di tujuan. Ku pikir semesta benar-benar tercipta sangat sempurna. Iya begitu seimbang, meski kita yang menghadapi selalu merasa ketidak adilan. Tuhan (Allah SWT) benar-benar Maha Kuasa, IYA benar-benar menutradarai kehidupan hingga masa yang tak terhingga. Menciptakan kehidupan kekal setelah melalui mati.
Kita benar-benar beruntung bisa hidup, meskipun merasakan paniknya bencana alam, dahsyatnya cobaan hidup, tapi kita manusia yang memang benar-benar beruntung, sekalipun tiap nafas yang berhembus tanpa henti mengucap syukur, tak akan pernah cukup atas nikmat yang telah kita peroleh.
Allah SWT Maha baik, Tuhan kalian pun tentunya, semoga apa yang kita yakini masing-masing adalah tempat kita mengadu segala bahagia dan sakit tanpa batas.
Semoga setiap mata yang terpejam malam ini, bisa merasakan udara sejuk esok pagi. Dengan cobaan tapi begitu banyak jalan keluar. Dengan kesusahan tapi dengan segudang kesenangan yang tanpa melanggar ketaatan.
Hidup memang berarti, sebab ketika mati, 3 hal yang orang lain akan kenang adalah, nama, kebaikan dan keburukan. Meski baiknya kadang pura-pura, tapi seseorang pasti akan mengenang hal tersebut dengan suka cita. Meski buruknya sangat tak termaafkan, seseorang akan berbaik hati memaafkan tanpa perlu kata maaf.
Karna hati adalah tempat suci, yang kadang tergoda oleh banyaknya kesempatan dosa. Karna hati tempatnya putih dari segala noda yang berwarna suram. Semoga Ramadhan menyambut amalan kita dengan damai. Semoga kita berjumpa dengan ramadhan kali ini dengan sehat sentosa. Adil dan makmur. Semoga hari yang melelahkan ini adalah selangkah lebih dekat dengan surga yang semua orang idam-idamkan. Semoga besok tensinya normal yah. 🙃
Tidak ada komentar:
Posting Komentar